Apa itu Pendapatan Nasional?
Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk
dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada
suatu negara dari waktu ke waktu. Dengan metode penghitungan pendapatan
nasional, kita juga dapat mengetahui arah, tujuan dan struktur perekonomian
negara.
Pendapatan nasional biasa dihitung dalam satu periode tertentu
atau selama satu tahun. Angka ini menunjukkan jumlah rata-rata pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi. Lalu sebetulnya untuk apa kita menghitunga
pendapatan nasional?
Pada dasarnya,
menghitung pendapatan nasional memiliki manfaat mengetahui perkembangan suatu negara,
terutama dari faktor ekonomi. Namun, ternyata, selain itu pun perhitungan ini
memiliki manfaat-manfaat lain pula. Berikut adalah beberapa manfaat dari
perhitungan pendapatan nasional:
1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala
tertentu
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke
waktu
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi
antar negara
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar
hidup satu negara dengan negara lain
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan
ekonomi dari waktu ke waktu
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan
ekonomi dan kekayaan antar negara
Konsep Pendapatan Nasional
Sebelum kita bisa
mengenal bagaimana cara menghitung pendapatan nasional, penting bagi kita untuk
mengetahui kategori-kategori dari pendapatan nasional itu sendiri. Pendapatan
nasional dibagi menjadi 6 kategori. Mereka adalah sebagai berikut:
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk, baik barang maupun jasa, yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau
domestik selama satu tahun. GDP memiliki rumus sebagai berikut:
GDP = Pendapatan
Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
Dalam perhitungan GDP,
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi asing terkait
juga termasuk, asalkan wilahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik
tersebut. Misalnya ada perusahaan X dari Jerman yang mempunyai cabang di
Indonesia, barang atau jasa yang dihasilkannya termasuk ke dalam
GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka
bersifat bruto atau kotor.
Produk
Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) adalah nilai produk, baik barang maupun jasa, yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk
yang dihasilkan oleh warga negara tersebut di luar negeri. Jadi, jika ada
seorang pria asal Indonesia yang menjual pakaian di Vietnam, barang atau jasa
yang dihasilkannya termasuk ke dalam GNP. Berikut adalah cara menghitung GNP:
GNP = Pendapatan WNI DN
+ Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN
Produk
Nasional Netto (NNP)
NNP = GNP – depresiasi
(penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah
penggantian barang modal dengan peralatan produksi yang dipakai dalam proses
produksi. Biasanya bersifat taksiran, yang dapat menyebabkan terjadinya
kekeliruan meskipun relatif kecil.
Pendapatan
Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Netto
(Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Berikut adalah cara menghitung NNI:
NNI = NNP – Pajak Tidak
Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
Pendapatan
Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan
(Personal Income) merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang karyawan kantoran, maupun pendapatan
wiraswasta yang didapatkan secara berantai.
PI = NNI – Pajak
Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan
nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran,
dan sebagainya.
Pendapatan
yang siap dibelanjakan
Memiliki nama lain disposable
income ( DI ), pendapatan ini adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi.
Pajak langsung adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak
pendapatan.
Metode
Perhitungan Pendapatan Nasional
Untuk bisa menentukan
jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional, salah satu caranya adalah
dengan menggunakan metode perhitungan pendapatan nasional. Di samping itu,
metode ini juga berguna untuk menjadi alat menilai dan evaluasi kinerja para
sumber daya manusianya, serta mengukut produktivitas negaranya. Dengan begitu,
kita pun jadi tahu apakah suatu negara benar-benar berkembang—dan, jika iya,
seberapa besar perkembangannya.
Ada 3 metode perhitungan
yang bisa digunakan untuk mencari tahu jumlah atau nilai dari pendapatan
nasional tersebut. Metode-metode ini antara lain metode perhitungan dengan
pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pemasukan.
Pendekatan Pengeluaran
Metode perhitungan
dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh
pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yakni rumah tangga, pemerintah, perusahaan
dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Pengeluaran dari
berbagai sektor ekonomi dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis pengeluaran
ini terdiri dari:
·
Pengeluaran untuk
konsumsi ©
·
Pengeluaran untuk
investasi (I)
·
Pengeluaran untuk
pemerintah (G)
·
Pengeluaran untuk ekspor
(X), dan impor (M)
Berikut adalah rumus
pendekatan pengeluaran:
Y
= C + I + G + ( X – M )
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = consumption (
konsumsi rumah tangga )
I = investment (
investasi )
G = government
expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
Metode
Pendekatan Pendapatan
Metode pendekatan
pendapatan (income a product) memperoleh besaran pendapatan nasional
dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Dengan kata lain, metode ini
mendapatkan hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh
pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu atau
satu tahun.
Apa saja yang termasuk
ke dalam faktor produksi? Adapun hal-hal yang termasuk ke dalam faktor
produksi, antara lain tenaga kerja, modal, tanah dan keahlian/kewirausahaan.
Masing-masing faktor produksi ini akan menghasilkan pendapatan yang
berbeda-beda, contohnya:
·
Tenaga kerja dapat
memperoleh gaji/upah
·
Pemilik modal akan
mendapat bunga
·
Pemilik tanah dapat
memperoleh sewa
·
Keahlian atau skill
dapat memperoleh laba
Rumus pendekatan
pendapatan adalah sebagai berikut:
Y
= r + w + i + p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari
upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih
dari sewa
i = Pendapatan dari
bunga
p = Pendapatan dari
keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Metode
Pendekatan Produksi
Kegiatan yang
menciptakan nilai tambah (added value) disebut juga kegiatan produksi.
Oleh karena itu, metode ini hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada setiap
sektor/lahan produksi. Melalui pendekatan ini, pendapatan nasional dapat
dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi
selama satu periode tertentu atau satu tahun.
Apakah nilai tambah yang
dimaksud di sini? Nilai tambah adalah selisih antara nilai produksi
(nilai output) dengan biaya antara (nilai input), yang
terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi, termasuk bahan baku dan
bahan penolong.
Klasifikasi Perekonomian
Indonesia
Menurut International
Standard Industrial Classification (ISIC), pereokonomian Indonesia
dibagi menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi ke dalam tiga
kelompok, antara lain:
Sektor Primer
Sektor ini mencakup
kebutuhan pokok rakyat Indonesia pada umumnya, yakni sandang, papan dan pangan.
Sektor ini terdiri dari pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta
pertambangan dan penggalian.
Sektor ini adalah sektor
yang masih berisi kebutuhan manusia di kehidupan sehari-hari, meskipun bukan
termasuk kebutuhan pokok. Sektor ini terdiri dari industri pengolahan, listrik,
air dan gas.
Sektor ini adalah sektor
yang berisi hal-hal yang bukan kebutuhan pokok, bahkan bisa dikategorikan
sebagai kemewahan di kehidupan sehari-hari. Sektor ini terdiri dari
perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi dan jasa lain-lain.
Berikut adalah cara menghitung pendekatan produksi:
Y=(P1X
Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga
barang
ke-1 Pn=
harga barang ke-n